Citilink Telateni Garap Domestik Sebelum Ekspansi ASEAN

Mulai tahun 2013, Citilink akan melakukan brand penetration untuk meningkatkan loyalitas para penumpangnya. Saat ini Citilink memiliki 16 pesawat dengan 76 frekuensi perjalanan per hari di rute domestik.

LUGASNEWS | Citilink, maskapai penerbangan berbiaya terjangkau anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk, masih akan fokus melakukan ekspansi bisnisnya di rute-rute domestik. Pada tahun 2014, maskapai plat merah ini baru mulai mengepakkan sayapnya ke rute regional. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Citilink Indonesia, Arif Wibowo, Jumat (28/9/2012) malam, pada Media Trip di Holiday Resort, Senggigi, Lombok.

“Strategi bisnis Citilink di tahun 2014 ingin kuat di ASEAN. Setelah domestik kuat dan regional cukup dikenal, maka Citilink akan IPO di tahun 2015,” ujar Arif.

Menurut Arif, ekspansi ke rute domestik perlu persiapan yang tidak mudah. Salah satunya adalah brand awareness yang tinggi sehingga bisa dikenal oleh pasar regional. Untuk dikenal di pasar regional, Arif menambahkan, Citilink harus kuat terlebih dulu di tingkat domestik.

“Penerbangan internasional itu, kaki kami harus kuat, brand awareness di sana harus kuat. Kalau enggak kuat, akan berat untuk masuk ke pasar regional terutama di low cost carrier (LCC),” ujar Arif.

Ia mengungkapkan, Citilink sebenarnya sudah menargetkan ada 16 rute regional yang akan digarap. Namun, lagi-lagi, persiapan yang matang harus dilakukan lantaran maskapai penerbangan dengan konsep LCC sudah terlebih dulu menguasai pasar regional seperti AirAsia dan Cebu Pacific.

Oleh karena itu, mulai tahun 2013, Citilink akan melakukan brand penetration untuk meningkatkan loyalitas para penumpangnya akan maskapai. Namun, Arif tidak menyebutkan secara pasti bagaimana strategi itu akan dilakukan Citilink.

Untuk mencapai target pada tahun 2014, jumlah armada juga akan ditingkatkan. Saat ini, Citilink memiliki 16 pesawat yang beroperasi untuk melayani 76 frekuensi perjalanan per hari di rute domestik. Jumlah armada akan ditingkatkan dengan mendatangkan pesawat jenis Airbus sebanyak 8 armada di tahun ini. Sementara, di pertengahan tahun 2013, Citilink akan diperkuat 7 armada pesawat jenis Turbo Prop yang mampu menjangkau wilayah pelosok.

“Penggunaan pesawat jenis Turbo Prop ini sudah terlebih dulu digunakan Cebu Pacific. Untuk tahap awal, pesawat ini bisa saja digunakan untuk rute domestik seperti ke Wakatobi, Labuan Bajo, dan Sorong,” kata Arif. [k]

Remaja Semarang Sulap Jelantah Jadi Biodiesel

Biodoesel Jelantah

Tiga siswa kelas XI SMA 1 Kesatrian Semarang, Febriansyah Ramadhan, Hernanda Akautsar Rabbani, dan Amelinda Diana Patricia menyabet juara III pada Kelompok Peneliti Muda (KPM) Expo ke-7 yang diselenggarakan Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

LUGASNEWS | Tiga siswa kelas XI SMA 1 Kesatrian Semarang, Febriansyah Ramadhan, Hernanda Akautsar Rabbani, dan Amelinda Diana Patricia patut mendapat acungan jempol. Dari penelitian yang mereka lakukan, ketiganya berhasil menciptakan sumber energi baru berupa biodiesel dari limbah minyak goreng [jelantah]. Dari penelitian itu pula, mereka berhasil menyabet juara III pada Kelompok Peneliti Muda (KPM) Expo ke-7 yang diselenggarakan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), baru-baru ini.

Ketiganya yang merupakan satu tim Kesatrian Science Club (KSC) ini harus berhadapan dengan 51 kelompok lain dari berbagai SMA di Tanah Air. Pada ajang tersebut, mereka mengangkat judul penelitian “Pemanfaatan Limbah Minyak Goreng Bekas Menjadi Biodiesel Menggunakan Katalis Enzim Lipase Hasil Isolasi dari Bekatul sebagai Alternatif Bio Energi Ramah Lingkungan”.

Melalui penelitian tersebut, salah satu persoalan lingkungan akibat limbah minyak goreng yang umumnya dibuang ke saluran air dapat dimanfaatkan kembali menjadi biodiesel. “Biodiesel yang dihasilkan dari penelitian anak-anak mampu terbakar dengan sempurna. Hal itu teruji dari sejumlah tes yang dilakukan di laboratorium,” beber Pembina, sekaligus Koordinator KSC, Edy Sulistyono.

Dia menyebut, pada bidang penelitian, pihak sekolah secara serius ingin mencetak peneliti-peneliti muda dari siswanya. “Secara resmi di sekolah kami ada 70 tim peneliti yang dibentuk. Dari situ kemudian dilakukan seleksi ketat unuk dipilih satu mewakili sekolah pada ajang-ajang tertentu. Seperti yang baru-baru ini kami ikuti,” ungkapnya.

Dari segi anggaran, pihak sekolah juga menggelontorkan dana Rp28 juta per tahun untuk membentuk para peneliti muda tersebut. “Bahkan, di lingkungan sekolah, setiap setengah tahun sekali diadakan lomba karya ilmiah remaja. Ini untuk mendorong kreativitas para siswa,” imbuhnya.

Amelinda, anggota tim KSC menyebut, saat mengikuti KPM Expo, timnya tidak mengalami kesulitan berarti. Sebab, penelitian ini sebenarnya sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan ekspo. Hasil penelitian yang mereka lakukan itu juga pernah diikutkan pada lomba serupa di Universitas Negeri Semarang (Unnes) awal September lalu.

“Pada saat itu kami baru berhasil menjadi nomor lima. Itu semua terjadi karena persiapan yang kami lakukan kurang matang. Dari kegagalan itu, kami kemudian memperdalam materi untuk memperbaikinya,” ucap Amelinda.[si/sm]

Tanamkan Kesadaran Tertib Lalu Lintas Sejak Dini, HUT Ke-57 Korlantas Libatkan Ratusan Polisi Cilik

LUGASNEWS.COM | “Kita semua adalah pelopor karena masalah lalu lintas sangat kompleks sehingga kita bersama masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya harus bekerja sama,” demikian disampaikan Kepala Korlantas Polri, Irjen Pudji Hartanto, dalam sambutan HUT Korlantas Mabes Polri ke-57 di Taman Lalu Lintas, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (23/9/2012).

Selain dihadiri sebanyak 800 personel polisi lalu lintas, HUT kali ini dimeriahkan dengan pemotongan tumpeng dan fun bike serta berbagai lomba untuk anak-anak TK berseragam polisi dari lima wilayah Jakarta.

Sekira 750 anak-anak TK yang mengenakan seragam polisi berwarna cokelat itu, turut memeriahkan acara dengan mengikuti berbagai lomba seperti lomba puisi, gerak jalan dan fashion show.

Keterlibatan anak-anak usia TK dalam acara ini dimaksudkan untuk menanamkan kesadaran tertib berlalu lintas sejak dini. “Setidaknya sejak awal anak-anak ini mengenal akan pentingnya tertib berlalu lintas,” ungkap Kakorlantas.

Dalam acara ini Korlantas Mabes Polri meluncurkan slogan ‘Jadilah Pelopor Keselamatan Berlalu lintas dan Budayakan Keselamatan Sebagai Kebutuhan’. Slogan ini diharapkan bisa memberikan pemahaman bagi masyarakat mengenai pentingnya keselamatan lalu lintas.(Rama10/Senkom)

Artis Papan Atas Dukung Konser Amal ‘Malam Peduli Anak Indonesia’

Malam Peduli Anak Indonesia

Artis Papan Atas Dukung Konser Amal ‘Malam Peduli Anak Indonesia’

LUGASNEWS.COM | Dalam rangka mengumpulkan dana untuk anak-anak putus sekolah, sejumlah artis ternama ibukota akan melakukan konser amal dalam acara bertajuk “Malam Peduli Anak Indonesia”. Diantara sejumlah artis yang akan hadir dalam acara yang digelar pada Kamis (27/9) mendatang di Cafe Rolling Stone Jakarta ini antara lain Vina Panduwinata, Andien, Kalila, Nina Tamam, Syaharani, Rika Roeslan, Dhea Mirella, Mira Asmara, Cindy Claudia, Vicky Zaenal, Femmy Permatasari, Calina Corbuzier.

Konser amal untuk penggalangan dana ini diinisiasi oleh Yayasan Tri Kusuma Bangsa, sebuah yayasan yang telah tujuh tahun memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak kurang mampu melalui penyelenggaraan sekolah gratis, sebagaimana visi yayasan yang ingin mencerdaskan kehidupan generasi penerus bangsa. Dalam konser ini, tiket dijual dengan harga bervariasi, dari kelas festival hingga platinum. Untuk kelas festival Rp 100 ribu, kelas silver Rp 1 juta, kelas gold Rp 1,5 juta dan kelas platinum Rp 2,5 juta.

“Acara ini bukan sekadar menggalang dana dari masyarakat tanpa kontrol penggunaannya. Donatur juga tahu penyaluran uang yang disumbangkan dengan menjadikannya sebagai orang tua asuh,” kata Any Kusuma Dewi, pendiri Yayasan Tri Kusuma Bangsa saat jumpa pers di Jakarta.

Menurut Any, dalam kegiatannya, Yayasan Tri Kusuma “Setiap anak punya hak yang sama dalam pendidikan. Kalau dibatasi hanya yang berprestasi saja, anak-anak yang lain akan kehilangan kesempatan, dong,” ujar ibu muda yang akrab disapa Bunda Any ini.

Selama ini bantuan yang diberikan yayasan kepada anak asuh, sambung AnyBangsa tidak membatasi dengan kriteria anak berprestasi saja. Tapi sejumlah anak putus sekolah dari kalangan tidak mampu dan anak-anak di jalanan ini juga diberikan bantuan. , juga bukan berupa uang cash. Hal itu dilakukan agar bantuan tidak terpakai untuk kebutuhan lain diluar kegiatan sekolah.

Hingga saat ini, sudah tercatat sebanyak 300 anak asuh telah diberikan bantuan oleh Yayasan Tri Kusuma Bangsa. Saat ini yayasan yang dibentuk oleh Any Kusuma Dewi ini pun telah berbadan hukum. Sehingga, pihaknya merasa dapat lebih terbuka mengajak masyarakat untuk menjadi orang tua asuh.

Sejak berdirinya hingga saat ini, banyak kegiatan yang telah dilakukan Yayasan Tri Kusuma Bangsa. Diantaranya adalah menggelar sekolah gratis yang dilakukan setiap akhir pekan di emperan Kantor Pos Museum Fatahillah Jakarta, memberikan bantuan korban bencana, menggelar pengobatan gratis untuk umum setiap bulan di kantong-kantong kemiskinan.

Any mengaku, pada awalnya sulit mengajak anak-anak kurang mampu untuk mengikuti kegiatannya. Namun, seiring berjalannya waktu, saat ini justru tanpa diajak sudah semakin banyak orang tua yang sadar dan membawa anaknya ke sekolah gratis yang telah ia selenggarakan.

“Awalnya kesulitan itu pasti ada, apalagi mengajak anak-anak yang membantu orang tuanya mencari nafkah dengan berdagang. Sampai suatu ketika pernah disemprot orang tua salah satu anak karena dengan belajar mereka tak dapat membantu berjualan,” kisahnya.

Sementara itu Yari, Ketua Panitia Pelaksana mengatakan, pada acara “Malam Peduli Anak Indonesia” juga akan digelar lelang suara dan lukisan. Semua hasil penjualan tiket, lelang suara dan lukisan akan disumbangkan untuk anak-anak asuh di Yayasan Tri Kusuma Bangsa.

Selain para artis, acara tersebut juga akan didukung sejumlah wanita pengusaha, diantanya adalah Dhidi Dian Cahyani, aktivis Wanita Indonesia Tanpa tembakau (WITT), serta sejumlah nama seperti Suseno M. Hardjo yang juga Direktur Yayasan Anugerah Musik Indonesia.

Bagi masyarakat perorangan maupun kelompok dan korporat yang ingin memesan tiket dapat menghubungi panitia di 081287760000, kecuali untuk yang kelas festival dapat langsung dibeli di pintu masuk.(*)

Masuk Pasar Tahun Depan, Tata Nano Hadir di IIMS 2012

Tata Nano

Tata Nano

LUGASNEWS.COM | Setelah meresmikan Tata Motors Indonesia pada 11 September 2012 pekan silam, Tata Motors mulai memperkenalkan mobil murah Tata Nano. Produsen mobil asal India ini memamerkan Tata Nano di acara Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2012. Tata nano merupakan mobil murah kategori Low Cost Car (LCC), yang rencananya akan dibanderol dengan harga dibawah Rp 90 Juta dan direncanakan mulai dipasarkan di Indonesia pada 2013.

Tata Nano sebagai mobil mungil dengan kapasitas mesin 644 cc, serta mampu mencapai kecepatan maksimum 105 km per jam. Tidak hanya itu, mobil ini teryata juga irit BBM dengan tingkat konsumsi per 1 liter bahan bakar dapat mencapai jarak tempuh 25 km.

Presiden Director PT Tata Motors Indonesia (TMI) Biswadev Sengupta, mengatakan, kendaraan penumpang dan komersial yang diperkenalkan di IIMS 2012 ini adalah wujud nyata dari karya teknologi Tata Motors yang telah sesuai standar global dan kebutuhan pasar.

“…kendaraan yang kami produksi ini akan jadi pilihan bagi konsumen di Indonesia,” jelas Sengupta.

Tata Motors Ltd yang menempati booth di Hall C1 JIExpo, membawa serta Tata Nano bersama 13 varian kendaraan lainnya. Dari jenis kendaraan komersil misalnya, nampak dipamerkan Tata Xenon Pick-up (dual cab), Tata Ace EX, Tata Super Ace, dan truk berstandard internasional Tata LPK 258 Prima Tipper.

Guna menyelaraskan dengan tema yang diusung di IIMS 2012, yaitu Eco Mobility serta menunjukan teknologi ramah lingkungan, TMI juga mendirikan area paviliun CNG di hall outdoor dengan kendaraan yang dipamerkan di area tersebut diantaranya Tata Nano CNG Concept, Tata Ace CNG, Tata Xenon CNG, Tata Magic CNG, dan Tata LPO 1623 RE LE CNG Bus.

Selain itu, Tata Motors juga memperkenalkan mobil premium hatchback Tata Indica, dua unit varian termewah Tata Nano yakni Tata Nano LX, Crossover setengah SUV yaitu Tata Aria, dan model MPV Tata Venture. (mahar/generasiindonesia.com)

Pancasila Solusi Berbagai Persoalan Kehidupan Berbangsa & Bernegara

Mahar Prastowo-Sekjen PARI

LUGASNEWS.COM | Membumikan kembali nilai-nilai Pancasila, bukan hal yang mudah, terutama bagi generasi muda yang dalam satu dekade terakhir ini tersandera dengan berbagai nilai dan ideologi asing yang sangat aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Sementara nilai-nilai Pancasila, yang merupakan benteng moral bangsa Indonesia hanya bersifat jargon, atau sumir yang bahkan tidak mereka ketahui isinya.

“Pancasila sebagai ideologi telah terkikis dengan gencarnya arus kenihilan nilai, oleh arus deras budaya asing, ditengah mengendornya kita memperkenalkan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Akibatnya, korupsi yang merajalela dan seharusnya menjadi musuh bersama, common enemy bagi kita, seolah menjadi tontonan wajar dalam pemberitaan-pemberitaan di media,” ujar Mahar Prastowo, Sekjen Organisasi Kemasyarakatan PARI (Persatuan Rakyat Indonesia).

Keprihatinan Mahar tak sampai disitu saja, menurutnya, melunturnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara telah mengakibatkan munculnya perilaku-perilaku yang jauh dari adat ketimuran yang menjunjung asas saling menghormati, persatuan, saling bekerjasama dan gotong royong dalam kebaikan, serta keadilan sosial. Tak hanya di lingkup masyarakat terkecil dalam hubungan antar anggota keluarga saja, melainkan telah meluas hingga terjadi dalam kelompok masyarakat.

“Pelanggaran HAM oleh kelompok mayoritas kepada minoritas, itu sudah suatu pertanda yang sangat jelas bahwa persatuan dan kesatuan kita terancam, dan konsepsi Pancasila yang dapat memberikan solusi memecahkan berbagai permasalahan bangsa ini,” kata Mahar, ditemui wartawan disela acara peluncuran buku besutan Adhyaksa Dault, “Menghadang Negara Gagal, Sebuah Ijtihad Politik”, di Hotel Sahid, Jakarta.

Mahar juga menyayangkan munculnya kebiasaan buruk dalam masyarakat dalam periode ini, yang ketika ada permasalahan selalu menyalahkan para pemimpin bangsa. Menurutnya tak ada manusia, pemimpin, yang sempurna. “Pasti ada kelemahannya, hanya saja kalau kita bersatu meskipun berbeda pendapat, kita akan dapat menyelesaikan setiap persoalan dengan baik,” ujarnya sambil mengingatkan bahwa keberhasilan pemimpin adalah buah dari rasa tanggung jawab semuanya, termasuk yang dipimpinnya.

“Kalau yang dipimpin mengawasi jalannya kepemimpinan dengan baik, maka pemimpin merasa diawasi dan akan berusaha bekerja dengan baik. Begitu juga apabaila pemimpin punya program yang baik dan semuanya mendukung, maka ia akan bekerja dengan hasil lebih baik karena merasa tidak bekerja sendirian.” terang Mahar yang memiliki hobi menulis ini.

Untuk mewujudkan nilai-nilai dalam Pancasila yang mengandung unsur ketuhanan, kemanusian, persatuan, permusyawaratan dan perwakilan serta keadilan sosial, ia mengatakan bahwa resepnya hanya satu.

“Para pemuda PARI sangat memahami ini, resep mewujudkan citarasa Indonesia yang berketuhanan, kemanusian, persatuan, permusyawaratan dan perwakilan serta keadilan sosial, yaitu bersatu kembali dalam ukhuwah ke-Indonesiaan sebagai saudara sebangsa setanah air,” tandas Mahar yang ditengah kesibukannya berorganisasi tetap menjadi ‘pelintas batas’ dengan malang melintang di dunia jurnalistik, kehumasan dan menjadi ghostwriter.

Selain menjadi salah satu pendiri dan Sekjen PARI, ia juga Kepala Departemen Media, Publikasi dan Hubungan Antar Lembaga PP SENKOM Mitra Polri, Sekretaris Persatuan Pewarta Warga Indonesia DKI Jakarta, Biro Komunikasi Informasi dan Media lembaga Dakwah Islam, Pembina UMKM pada BDS Bestari, Pendiri dan Ketua Writerpreneur Forum, memimpin jaringan media alternatif, aktif di organisasi kegrafikaan, menjadi instruktur Agitasi dan Propaganda pasukan elit TNI serta berbagai kegiatan lainnya. [AgusW/L]

Jokowi di mata saya …

Oleh : Miftah Zubir

Solo, sebuah kota kecil dengan potensi besar, yang kerap kita dengar dengan slogan The Spirit of Java, punya daya tarik yang kuat, setidaknya buat saya yang ‘setengah’ Jawa. Tiap ada kegiatan di Solo, selalu membuat spirit saya berdetak lebih kuat, selain bisa sekalian nyekar ke makam-makam leluhur ibu saya.

Suatu hari, saya dan kru ke Solo dalam rangka membuat episode dan Iklan Layanan Masyarakat tentang Akta Kelahiran Gratis, untuk program Swara Anak – Edutainment Television Program, bekerjasama dengan Pemerintah Kota Solo, dan Jokowi sebagai bintang iklannya.

Pada hari H, pagi sekali saya dan kru telah berada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta/Solo, sebagai lokasi shooting. Kami diterima dengan ramah oleh Kepala Dinas dan jajarannya. Selanjutnya, dalam melakukan persiapan shooting, kami didampingi oleh dua orang staf Humas.

Saya perhatikan, tidak ada aktivitas khusus untuk menyambut kedatangan Walikota yang akan hadir sebagai ‘bintang iklan’, selain tentunya sebagai orang nomor satu di kota itu. Semua berjalan biasa, apa adanya. Bahkan saya terkejut, ketika diberitahu bahwa pak Wali sudah berada di ruang pelayanan umum.

Saya pun menghampiri pak Wali yang sedang bercengkerama dengan masyarakat di ruang tunggu pelayanan umum. Saya lalu memberi pengarahan sebelum pengambilan gambar dimulai, dan menyarankan agar pak Wali berkenan memakai jas. Pak Wali pun ‘nurut’ dan menyimak dengan baik panduan skenario yang diberikan sutradara.

Saya perhatikan juga, selama proses shooting, semua staf Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Solo tetap bekerja seperti biasa. Bahkan Kepala Dinasnya pun kembali bekerja di ruang kerjanya setelah menyambut Walikota, sebelum ‘menyerahkan’ ke staf Humas. Kepala Dinas baru keluar lagi dari ruang kerjanya saat kami minta untuk turut dalam pengambilan gambar akhir/ending, dan mengantar pak Wali saat meninggalkan kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Perhatian saya yang lain adalah, kedatangan walikota Solo ini tidak seperti bayangan saya, bagaimana lazimnya tiap kepergian orang nomor satu selalu diikuti oleh para pengawal, dan sederet urusan protokoler lainnya. Walikota ini datang dengan hanya satu mobil sedan, seorang pengemudi dan satu orang, entah pengawal entah staf. Mungkin sama seperti saya, masyarakat yang sedang berada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil itu pun tak menyadari kehadiran sang walikota. Karena memang tidak ada hiruk pikuk penyambutan orang nomor satu di sebuah kota.

Ketika hendak kembali ke Jakarta, saat sedang menunggu di bandara Adi Sumarmo, saya terkejut melihat pak Wali datang dengan seseorang (pria), mungkin staf, ajudan atau keponakannya. Sengaja saya tidak menghampir, karena saya bisa leluasa mengamati gerak gerik sang walikota dari balik Koran.

Saya tercenung melihat bagaimana bersahajanya walikota ini. Ia bercengkerama akrab dengan warga yang menyapanya. Warga pun tampak hormat yang tidak berlebihan. Saya terus mengintip gerak gerik walikota ‘nyentrik’ ini dari balik koran. Dan terkejut lagi saat memasuki pesawat (kebetulan pula saya satu pesawat dengannya), ternyata sang walikota pun duduk di kelas ekonomi.

Rasa penasaran pada walikota nyentrik ini membuat saya terus mengikutinya dengan ekor mata saya, hingga di bandara Soekarno Hatta. Ia juga turut mengantri di conveyor belt untuk mengambil bagasi, lalu hilang dari pandangan saya, ditelan riuhnya Jakarta. Sosok itu kini sangat beken dengan panggilan merakyat, Jokowi…

Miftah Zubir
Programme Director SWARA ANAK
Sarjana Sinematographi Institut Kesenian Jakarta
Mahasiswa S2 Universitas Pertahanan Indonesia

Malam Peduli Anak Indonesia

Yayasan Tri Kusuma Bangsa

Yayasan Tri Kusuma Bangsa

Malam Peduli Anak Indonesia menghadirkan sejumlah artis ternama dan akan diselenggarakan pada Tanggal 27 September 2012 mendatang.

Panitia mengundang media untuk hadir dalam Konferensi Pers yang akan diselenggarakan pada:
Hari / Tgl. : Kamis / 20 September 2012
Waktu : Pukul 15.00 s.d 18.00 WIB
Tempat : Rolling Stones Café Jl. Ampera Raya No 16, Cilandak,Jakarta Selatan 12560

Hadir Narasumber: Any Kusuma Dewi – Ketua Yayasan Tri Kusuma Bangsa

Pendukung Acara
Artis: Vina Panduwinata, Rika Roeslan, Andien, Nina Tamam, dll.

MC: Ferry Salim dan Febby Febiola

Untuk konfirmasi kehadiran silakan mengirim SMS Nama Wartawan dan Nama Media ke 088809985836 / 081287760000 (Dhidi) selambat-lambatnya 18 September 2012.